Gejala Varian Covid Baru Omicron Yang Menyerang
Varian baru virus corona Omicron atau B.1.1.529 menjadi kekhawatiran baru bagi penduduk dunia. Ditemukannya strain pertama adalah di Afrika Selatan sehingga banyak negara langsung memperketat karantina dan menangguhkan perjalanan dari negeri itu serta tetangga terdekatnya.
Jenis covid baru ini telah dijuluki "varian of concern" oleh WHO dan mengandung 30 mutasi pada protein spike sehingga virus bisa masuk ke dalam tubuh manusia.
Varian lain yang sebelumnya dijuluki "variant of concern" antara lain varian Beta (B.1.351) yang juga pertama kali ditemukan di Afganistan Selatan, varian Alpha (B.1.1.7) yang pertama kali terdeteksi di Inggris kemudian varian Gamma (P.1) yang terdeteksi pertama kali di Brasil lalu varian Delta (B.1.617.2) yang heboh di India.
Varian Omicron sejauh ini telah tersebar di Lesotho, Eswatini, Botswana, Afrika Selatan dan Zombabwe, Namibia, Mozambik, Israel, Belgia, hingga Hong Kong. Di Inggris, Eropa, Jerman, Belanda, Ceko, Italia hingga Perancis juga telah mengonfirmasi kemasukan jenis varian ini. Yang paling baru ialah Kanada setelah mengumumkan dua kasus Omicron dari orang yang baru balik dari Afrika.
Menurut Dr Angelique Coetzee, dokter pertama yang melaporkan adanya gejala dari covid Omicron ini, gejalanya ada yang beda dari varian covid lainnya yaitu banyak yang terkena varian ini mengalami kelelahan hebat tapi tidak ada satupun yang mengalami kehilangan bau atau rasa alias anosmia. Padahal ini gejala umum covid-19.
Ada satu kasus yang menurutnya sangat menarik yaitu seorang anak berumur 6 tahun dengan gejala suhu tubuh yang amat tinggi serta detak jantung yang juga amat tinggi namun untungnya setelah dua hari kondisi anak tersebut sudah jauh membaik. Dr Coetzee juga mengatakan bahwa semua pasien yang terpapar varian Omicron merupakan individu sehat sehingga ia sangat kuatir apabila varian ini menyerang orang tua maupun orang yang beresiko seperti orang dengan penyakit diabetes atau jantung.
Komentar
Posting Komentar