Perkembangan Teknologi 5G Terkini

Selain sebagai negara dengan penduduk terbanyak, China juga merupakan salah satu negara yang "memimpin dunia" selain Rusia dan Amerika Serikat. Pada dunia IT, China telah menjadi negara acuan bagi seluruh negara lainnya. Ini disebabkan teknologi yang ada di negara Tirai Bambu tersebut belum diadopsi di negara lainnya, dan 5G ini merupakan salah satunya.

teknologi 5g didominasi oleh china

Pada awal November ini, sudah ada tiga operator, iaitu China Unicorn, China Telecom, dan China Mobile, yang meluncurkan jaringan 5G secara serentak. Padahal pemerintah setempat sebelumnya merencanakannya pada awal tahun 2020. Biaya agar bisa menikmati koneksi super cepat tersebut dimulai dari 128 yuan atau jika dikonversikan ke rupiah senilai 250,000 Rupiah setiap bulannya.

Walaupun China bukanlah negara pertama yang menggelar 5G (sebelumnya ada Korea Selatan, Inggris dan Amerika) namun koneksi yang berasal dari China ini merupakan yang tercepat. Disebut oleh South Morning Post bahwa dalam download 5G kecepatannya bisa menembus 1,300 Mbps dengan rata-rata 1,000 Mbps. Berfluktuasinya kecepatan ketika sinyal berpindah-pindah ke berbagai BTS dengan kecepatan terendah 800 Mbps. Hal ini berarti jika dibandingkan dengan koneksi 4G (yang mendukung kecepatan hingga 100 Mbps) maka 5G lebih cepat 10 kali lipat.

Tidak hanya itu, mereka juga merencanakan pemasangan lebih dari 50,000 BTS 5G di 50 kota seluruh China hingga akhir tahun ini. Kota-kota besar seperti Shanghai, Beijing, Shenzhen, Hangzhou, dan Guangzhou sekarang telah diselimuti 5G. Mengingat besarnya wilayah serta penduduknya, maka jaringan 5G di China merupakan yang paling besar di dunia. Perkembangan ini sekaligus menjadikannya sebagai salah satu langkah krusial dan bersejarah bagi negara tersebut dalam mewujudkan ambisinya menjadi superpower dalam bidang teknologi. 

teknologi china di depan amerika

Salah satu vendor jaringan yang menyajikan 5G di Tiongkok adalah Huawei, dan telah melakukan kerja sama dengan ketiga operator yang disebutkan tadi. Tentu hal ini akan mengakibatkan perubahan yang significan kedepannya baik dalam industri ataupun IoT (Internet of Things). Tidak hanya kecepatan namun juga dari latency (jeda waktu yang diperlukan dalam pengiriman paket data ke penerima dari si pengirim) yang lebih pendek. Dalam teknologi 5G, adanya latency maksimal ialah 1ms oleh karena itu nantinya akan amat berpengaruh pada berbagai layanan IoT.

Ini juga tentunya merupakan peluang bagi Indonesia yang tidak bisa dilewatkan. Alasannya karna negara kita juga memerlukan teknologi ini pada kehidupan sehari-hari. Kualitas internet kita bisa ditingkatkan dari 4G ke 5G sehingga semua pengiriman informasi akan jauh lebih cepat. Setelah itu nanti kita bisa melanjutkannya ke tahap lebih jauh tentunya juga di seputaran IoT. Kedepannya bisa jadi Indonesia juga akan menerapkan mobil yang bisa jalan sendiri tanpa perlu adanya pengemudi atau driver, atau biasa kita sering menyebutnya "driverless car".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masker Scuba atau Buff Telah Dilarang Karena Dinilai Tidak Efektif

Apa Itu PAGCOR

Fakta Tentang Asal Usul Kesepakatan Nuklir Iran